Jumat, 22 April 2016

Banjir : Orang dewasa tegang, Anak-anak senang

Fenomena banjir memang sudah tidak asing lagi bagi penghuni jakarta. Apalagi yang tempat tinggalnya sebagai daerah langganan banjir. Meskipun begitu, jarang sekali ada keluarga yang pindah rumah karena alasan banjir bukan?. Termasuk keluarga besar istri saya. Kami tinggal tidak jauh dari rumah orangtuanya di daerah kebonpala, halim, jakarta timur. Katanya sih, warga disini sudah tidak asing lagi dengan banjir. Ujung dari gang rumah kami terdapat terusan sungai. Saya kurang tahu sungai apa, sepertinya ciliwung. Dan kemarin adalah pertama kalinya saya merasakan banjir. Catat tanggal bersejarah 21 april 2016 bertepatan dengan hari kartini.hehe. Alhamdulillah kami dapat mengungsi dilantai dua.

Banjir jakarta kemarin sebenarnya sudah menggenangi gang rumah sejak rabu malam (20/4). Namun masih semata kaki dan belum merambah masuk ke rumah-rumah. Tengah malamnya, saat semua orang terlelap tidur nyenyak dengan suasanya hujan yang enak untuk meninabobokan, banjir meluap mulai masuk ke rumah-rumah. Sekitar pukul 2 pagi, daerah rumah kami sudah ramai. Orang-orang bergegas menyelamatkan barang yang sudah terlanjur basah. Ada yang sedang tidur terbangun karena sudah tidur di atas air, hehe. Ada yang hp, laptop, dan buku-buku yang ditaruh di lantai sudah tak terselamatkan. Ada yang pintu belakangnya sudah jebol oleh derasnya air. Ada yang motornya sudah terendam air tidak bisa lagi dibawa keluar. Beberapa warga juga mencoba membangunkan rumah di sekitarnya yang masih terlihat nyenyak tidur, padahal air sudah masuk. Yang rumahnya tidak tinggi, pasrah sudah semua barang basah. Di ujung belakang gang kami ketinggian air sampai perut orang dewasa. Sedangkan di depan gang kira-kira selutut. Dan rumah kami ada dideretan tengah sekitar sepaha. Benar-benar dini hari yang ramai. Karena rumah kami tinggi jadi kami masih ada waktu sampai subuh untuk siap-siap.

Karena ini adalah pengalaman pertama saya merasakan banjir, jadi saya mencoba menikmatinya. Mengamati tingkah laku orang-orang dan kejadian-kejadian selama banjir. Yap, hampir semua orang di daerah sini secara otomatis tidak masuk kerja. Termasuk saya. Setelah barang-barang sudah diamankan ditempatkan yang lebih tinggi, kami lanjut mengungsi. Ada hal yang menyusahkan ketika banjir adalah masalah kamar mandi dan makan. Orang-orang mulai mempertanyakan bantuan dari pemerintah yang tak kunjung datang. Ini baru satu hari tapi sudah ribut. Apalagi kalau banjirnya berhari-hari ya?hm, Ya mungkin memang begitulah jika sudah menyangkut masalah perut. Rumah yang kebanjiran tidak memungkinkan mereka untuk memasak dan mereka pun dalam pengungsian. Tapi suasana ini menjadi ladang penglaris buat pedagang yang tetep bisa berjualan. Laris manissss....

Terlepas dari semua keriwehan banjir. Saya menikmati satu suasana yang menyenangkan. Senang rasanya ketika melihat anak-anak kecil tanpa rasa takut berenang dibanjiran. Benar-benar lepas tawa mereka. Yap, mereka punya kolom renang besar dari depan gang sampai ujung gang. Ruang bermain di jakarta memang sudah sedikit. Saya sering melihat mereka bermain bola di gang. Terganggu dengan orang yang lalu lalang dan gang yang tidak terlalu luas. Asiknya jika mereka bisa berlari sepuas mereka di lapangan yang luas. Istri saya pernah cerita kalau dulu ada lapangan dan kebon luas di daerah sini. Anak-anak sering main bola, kasti, badminton, dll disana. Sekarang sudah menjadi rumah-rumah. Jadi terlintas dalam benak saya, kalau terus tinggal dijakarta nanti anak saya mainnya dimana ya? Pasti lahan bermain sudah tambah jarang. Hmm...

Alhamdulillah, banjirnya sudah surut. Kembali waktunya orang dewasa untuk kerja rodi membersihkan rumah dan kembali bekerja. Dan anak-anak? Tetap bermain dengan senangnya. Asik ya dunia mereka, tidak ada beban. Semoga kita orang dewasa tidak merusak kepolosan dunia mereka dengan ego kita ya. Oiya, saya sempat merekam asiknya anak-anak berenang saat banjir. Yuk lihat disini https://m.youtube.com/?reload=2&rdm=1znt3n30l#/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© life is a choice | Powered by Blogger | Design by Enny Law - Supported by IDcopy