Deru laju motor terus mengiringi kami hingga menuju stasiun. setelam menyalami tanganku ia merengkuh tas lantas bergegas menuju pintu masuk kereta. aku melirik punggungnya hingga ditelan pintu kereta dan lantas aku hidupkan kembali motor untuk melaju ke rumah. sudah 5 bulan semenjak kami tinggal bersama. banyak hal yang harus dipelajari. banyak hal yang diperdebatkan. banyak hal yang mengundang tawa dan amarah. tapi kami masih terlalu dini untuk menyimpulkan masa depan, karena masa depan masih di alam mimpi. ikrar dibulan maret itu membuat kami harus memegang teguh amanah ini. belum pula kami meneguhkan kapal yang terombang ambing, Allah beri kami hadiah terindah bagi sebuah keluarga baru: kehamilan. angka kehamilannya sama dengan angka pernikahan kami. anak pertama kami insya Allah akan menjadi pengingat hubungan suci ini.
Hubungan yang mengikat kami hingga ke akar2nya, termasuk aktivitas sehari2. sepulang kerja menjemputnya didepan pintu stasiun. lantas bermacet2 ria dijakarta.ah...jakarta memang kota macet dan banjir. entah kenapa dia dan keluarganya malah betah dijakarta. dan kami juga memutuskan memulai langkah kami dijakarta. langkah yang akan terus saling membersamai hingga tua. hingga melihat anak cucu tumbuh. hingga salah satu mendahului. hingga tutup usia.
terima kasih sayang, atas kesediaanmu membersamaiku
salam cinta dari kekasihmu
pengunjung yang baik adalah yang koment..
>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar